Ramadhan tanpa hiburan malam itu
sebuah keniscayaan, sebagaimana yang kita percayai, Ramadhan adalah bulan penuh
berkah, dan sangat spesial bagi umat Islam sehingga sudah seharusnya kita isi
dengan hal-hal yang positif dan religius, biasanya umat muslim meningkatkan
ibadahnya pada bulan ini seperti berpuasa, tadarus Al-Qur-an dan Sholat Tarawih
serta khataman Al-Qur’an pada akhir bulan, jadi jangan dinodai dengan
tindakan-tindakan maksiat yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif
seperti halnya hiburan malam.
Bagi para penikmat hiburan malam,
sebaiknya bersabar menahan nafsunya selama sebulan ini sebagaimana umat muslim
menahan makan dan minum dalam berpuasa di bulan yang istimewa ini. Mungkin ini
terdengar rasis bagi umat non-muslim, tapi ini hanya sebuah upaya implementasi
pluralisme di Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara yang plural di
mancanegara, bahkan presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan
penghargaan Pluralisme dari salah satu organisasi di Amerika Serikat, sudah
selayaknya lah kita harus bersikap saling menghargai antar umat beragama,
termasuk ketika bulan Ramadhan.
Pengawasan terhadap tempat hiburan malam harus diperketat di bulan
Ramadhan demi kenyamanan bersama. Dalam hal ini, pemerintah harus tegas
menyikapi dan menindak tempat-tempat hiburan malam yang buka di bulan Ramadhan
agar kita tetap dapat menjaga dan mempertahankan budaya saling menghargai ini.
Jika perlu hal ini bisa menjadi kasus tindak pidana karena pasti akan
meresahkan warga yang menjalankan ibadah puasa serta ibadah-ibadah lainnya di
bulan Ramadhan.
No comments:
Post a Comment