1. Arti cinta, kebenaran, kebaikan, hikmah dan kebijaksanaan:
a. Cinta
Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Allah SWT pada manusia.Cinta adalah sesuatu yang murni,putih,tulus dan suci,yang timbul tanpa adanya paksaan atau sesuatu yang dibuat- buat.karena cinta adalah anugerah dari Allah maka cinta dapat membawa kebenaran, kebaikan, hikmah dan kebijaksanaan
b. Kebenaran
a) Kebenaran adalah kenyataan. Persesuaian antara pengetahuan dan objeknya itulah yang disebut kebenaran.
b) Keadaan (hal dan sebagainya) yang cocok dengan keadaan hal yang sesungguhnya serta sesuatu yang sungguh-sungguh (benar-benar) ada.
c. Kebaikan
Adalah sifat baik, kegunaan, sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku.
d. Hikmah :
a) Hikmah adalah kebijaksanaan dari Allah SWT.
b) Hikmah adalah arti dan makna yang dalam.
c) Sebuah kebaikan di balik kesusahan.
e. Kebijaksanaan
a) Kebijaksanaan adalah kepandaian atau kemahiran menempatkan sesuatu pada tempatnya berkat pengalaman dan pertimbangan yang matang. (KBBI : 182)
b) Kebijaksanaan adalah kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya) Atau juga merupakan kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan, dan sebagainya. (KBBI : 2005)
2. Berikut adalah beberapa problema esensial filsafat pendidikan:
a. Mengapa pendidikan harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia. Dan apa pula hakikat manussia itu, dan bagaimana hubungan antara pendidikan dengan hidup dan kehidupan manusia. (Prasetya, Filasafat Pendidikan (Bandung: pustaka setia,2000). hal 13)
b. Apakah pendidikan itu berguna untuk membina kepribadian manusia. Apakah potensi hereditas yang menentukan kepribadian manusia itu, ataukah faktor-faktor yang berasal dari luar? Mengapa anak yang potensi hereditasnya relatif baik tanpa pendidikan dan lingkungan yang baik tidak mencapai perkembangan kepribadian sebagaimana yang diharapkan?
c. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan sampai dimana tanggung jawab tersebut. Bagaimana hubungan tanggung jawab antara keluarga, masyarakat dan sekolah terhadap pendidikan.
d. Apakah hakikat pribadi manusia itu? manakah yang lebih utama dididik; akal, perasaan, atau kemauannya, pendidikan jasmani atau mentalnya, pendidikan skill atau intelektualnya.
e. Bagaimana metode pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan yang ideal?
Masalah-masalah diatas hanyalah sebagian dari berbagai problema pendidikan yang dalam pemecahannya memerlukan berbagai usaha dan pemikiran yang dalam dan sistematis. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai pendekatan, diantaranya :
a. Pendekatan spekulatif, berarti memikirkan, mempertimbangkan, juga membayangkan dan menggambarkan untuk mencari hakikat yang sebenarnya tentang suatu objek.
b. Pendekatan normatif, berarti berusaha memahami nilai-nilai norma yang berlaku dalam kehidupan serta bagaimana hubungan nilai dan norma tersebut dengan pendidikan.
c. Pendekatan analisa konsep, berarti setiap orang memiliki pengertian atau penangkapan yang berbeda beda mengenai suatu hal yang sama.
d. Analisa ilmiah, berarti sasarannya adalah masalah kependidikan yang aktual sehingga akan didiskripsikan dan dipahami permasalahan yang hidup dalam masyarakat dan dalam proses pendidikan serta aktifitas yang berhubungan dengan pendidikan.
3. Fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia menurut tradisi filsafat pendidikan antara lain:
1) Metafisis dalam aspek ontologi : pendirian philosophy of life, suatu pandangan hidup yang didasari nilai kejujuran.
Dalam aspek ontologi ada kematangan spiritual yaitu wawasan yang luas yang menyeluruh dan padu meliputi asal mula eksistensi dan tujuan hidup.
2) Teoritis dalam aspek epistimologi yaitu pembentukan scientific attitude sikap yang dijiwai nilai kebenaran.
Dalam aspek epistimologi ada kematangan intelektual yaitu creativities skill of life.
3) Praktis dalam aspek etika yaitu pengembangan responsible conduct.
Dalam aspek etika ada kematangan emosional, yaitu kemampuan mengendalikan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang melampaui batas.
Peranan lembaga pendidikan dalam perspektif filsafat pendidikan :
1) Keluarga menentukan kualitas karena keluarga adalah pendidikan pertama dn utama serta motivasi orang tua menjadi orientasi filosofi dalam kehidupan keluarga.
2) Sekolah membentuk potensi intelektual seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3) Masyarakat membentuk kecerdasan emosional dan nilai keadilan sosial serta nilai kebaikan. ( Hj. Mila Hasanah, M.Ag, disampaikan pada perkuliahan Filsafat Pendidikan di kelas PBI B ’09 Fakultas Tarbiyah IAIN ANTASARI Banjarmasin)
Literatur :
1. Prasetya, 2000. Filasafat Pendidikan. Bandung: pustaka setia
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2005.
3. Penjelasan yang disampaikan oleh ibu Hj. Mila Hasanah, M.Ag pada mata kuliah Filsafat Pendidikan.
No comments:
Post a Comment