Dalam sebuah organisasi, manajemen adalah suatu hal yang jelas tak terpisahkan, karena sebuah organisasi yang tidak di manage dengan baik akan mengalami kesulitan dalam proses pelaksanaan tugas organisasi tersebut. Salah satu bagian penting dalam manajemen adalah proses planning, organizing, actuating dan controlling atau yang biasa disebut POAC. POAC merupaka kesatuan utuh dari prose manajemen yang saling terintegrasi satu sama lain dimana masing-masing tahap memiliki fungsi masing-masing yang akan mempengaruhi tahapan yang lain. Lalu seperti apa implementasi POAC dalam sebuah organisasi?
1. Planning
Planning adalah tahapan perencanaan awal dimana semua proses berikutnya akan ditentukan oleh tahapan ini, dalam merencanakan suatu program dibutuhkan ketelitian yang tinggi karena kita harus memprediksikan dan mempersiapkan apa saja yang harus dilakukan pada langkah-langkah selanjutnya, ingat, "jika kita gagal dalam merencanakan, itu sama saja kita merencanakan kegagalan", pada tahap inilah kita memerlukan analisis swot (strength, weakness, opportunity dan treat). Strength adalah kekuatan, maksudnya adalah apa saja kekuatan yang dimiliki oleh suatu organisasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses manajemen organisasi tersebut, kita harus mampu sebisa mungkin memanfaatkan kekuatan atau kelebihan tersebut untuk meminimalisir kekurangan yang kita miliki. Weakness artinya kekurangan, makasudnya hal-hal apa saja yang mungkin menjadi titik lemah suatu organisasi dalam menjalankan proses manajemen, hal ini harus sebisa mungkin kita antisipasi. Opportunity maksudnya peluang, dimana kita harus jeli dalam melihat aspek-aspek yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam menjalankan proses maanajemen, sekecil apapun potensi tersebut. Terakhir adalah treat, maksudnya adalaha ancaman, kita harus mampu mendeteksi hal-hal apa saja yang mungkin akan menghambat proses manajemen sehingga kita mampu untuk sebisa mungkin menghindarinya.
2. Organizing
Organizing adalah tahap dimana kita melakukan pengorganisasian tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam proses manajemen organisasi. Kita harus mampu menyesuaikan tugas, wewenang dan tanggung jawab tersebut dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki setiap orang dalam organisasi agar proses pelaksanaan manajemen dapat berjalan dengan baik, karena jika menyerahkan tugas dan tanggung jawab pada seseorang yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya, kira-kira seperti itulah bunyi dari hadist Nabi Muhammad SAW.
3. Actuating
Pada tahapan inilah setiap orang dalam organisasi melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing dalam pelaksanaan manajemen organisasi. Dalam tahapan ini, diperlukan komitmen yang tinggi oleh setiap orang dalam menjalankan tugasnya masing-masing untuk menjaga stabilitas organisasi, karena dalam organisasi setiap tugas dan wewenag itu terintergarsi satu sama lain, sehingga kegagalan satu orang akan mempengaruhi yang lain.
4. Controlling
Controlling adalah tahapan dimana seorang pemimpin dalam organisasi melakukan pengawasn atas kinerja atau proses actuating masing-masing anggota dalam menjalankan tugas dan wewenangnya masing-masing, proses controlling dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Direct Controlling, dimana pemimpin organisasi mengawasi dan melihat langsung kinerja dari setiap anggota dalam menjalankan tugas dan wewenangnya masing-masing.
b. Indirect Controlling, dimana pemimpin tidak langsung mengawasi kinerja setiap anggota dalam menjalankan tugas dan wewenangnya masing-masing, melainkan melallui beberapa orang kepercayaannya untuk mengawasi anggota-anggota yang berada dibawah garis instruktifnya masing-masing dalam struktur organisasi tersebut.
No comments:
Post a Comment